Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Pages

About Me



Fakta-Fakta Tentang Doraemon

Followers

RSS

Doraemon: Petualangan Nobita di Dasar Laut

Rencana Liburan Musim Panas

Siang yang panas membuat Doraemon kepanasan. Doraemon ingin pergi ke laut atau gunung, namun ada yang bekelahi meminta pergi ke gunung dan laut. Rupanya, NobitaShizukaGian, dan Suneo yang membuat gaduh. Pasalnya, Gian dan Suneo ingin ke laut sedangkan Nobita dan Shizuka ingin ke gunung. Karena terus-terusan ribut, akhirnya, Doraemon naik darah sambil berkata, "Pergi kedua-duanya saja! Kalau ingin berenang ke laut, ingin naik gunung ke gunung!". Alhasil, Doraemon mengajak kemping ke gunung di laut. Namun, yang lain merasa tidak setuju. Doraemon kembali naik darah. Gian dan Suneo meninggalkan Doraemon. Nobita meminta izin kepada Orang Tuanya. Tapi mereka malah bermuka masam. Nobita langsung pusing sendiri. Begitu menengok kebelakang, Dia melihat Doraemon megeluarkan Mobil Buggy Amphibi atau disingkat 'Buggy'. Doraemon mulai berjalan. Secara diam-diam, Nobita menaiki bagian belakang Buggy. Nobita hampir tenggelam begitu masuk kedalam laut. Doraemon kecewa melihat perilaku Nobita. Akhirnya, dengan disinari Sinar Penyelaras. Doraemon mengajak Nobita ke laut. mereka mengambil foto di pegunungan dan ditunjukkan kepada Shizuka. di Rumah, mereka melihat berita tentang ditemukannya Kapal Spanyol yang tenggelam dan membawa 20 Trilliun Rupiah (Di Jepang, diperkirakan 200 Miliar Yen) Gian yang melihat berita itu heboh dan melaporkannya kepada Suneo. Namun Suneo tahu tidak akan membuahkan hasil karena sedang diangkat secara besar-besaran. Dirumah Nobita, Ibu Nobita (Tamako Kataoka/Tamako Nobi) melarang Nobita pergi. Alasannya, karena Pekerjaan Rumah (PR) Nobita belum dikerjakan. sesaat setelah itu, Nobita menelepon Shizuka bahwa kempingnya ditunda sampai PRnya selesai. Nobita langsung belajar. sesaat setelah itu, Nobita tertidur. Doraemon menyiramnya dengan air. Keesokan Harinya, Doraemon terdengar sedang berteriak "Bersemangatlah, Nobita!". Ternyata, Doraemon bersorak-sorak kepada Nobita yang pekerjaan rumahnya belum selesai. Lantas, Nobita berdiri dan ingin tiduran. Doraemon menasihati Nobita dan Berkata "Tapi dibalik kesusahan ada kesenangan, Kamu mau membiarkan Shizuka kecewa?!". Nobita kembali belajar. Menjelang siang, Nobita kembali tiduran. Doraemon membangunkannya dengan suara keras namun Nobita berkata "Tidak! Aku tahu kalau itu memang tidak bisa!". Lantas, setelah Nobita kembali tiduran, Doraemon meminta izin agar dikerjakan setelah pulangnya. Ibu Nobita marah melihat Doraemon. Doraemon langsung tahu jawabannya dan meninggalkan Ibu Nobita sendirian. Setelah itu, di berita Televisi, Ada berita kapal harta karun yang ditemukan menghilang di tengah laut. Suneo lari kerumah Gian dan Gian keberatan menemukan kapal itu. Suneo menjelaskan bahwa laut itu luas dan tidak mudah menemukannya lagi. Alhasil, mereka langsung kerumah Nobita untuk meminta izin kepada Doraemon. Tapi jawaban Doraemon tidak. Alasannya karena letak kapal itu ada di Samudera Atlantik, sedangkan mereka akan ke Samudera Pasifik. Saat itu, Shizuka datang kerumah Nobita dan menanyakan PR Nobita. Begitu mengetahui PR Nobita belum selesai, Suneo, Gian, dan Shizuka pergi ke kamar Nobita sambil berbondong-bondong. Shizuka menyarankan agar Nobita tidak berhenti belajar. Shizuka pun ingin memberitahu jawaban yang susah kepada Nobita. Suneo juga berkata "Laut itu dunia ajaib. Kami menantikan impian dan petualangannya". Yang lain membantu Shizuka memberikan jawaban kepada Nobita sementara Gian mengawasi Nobita. 3 hari kemudian, seluruh pekerjaan rumah Nobita sudah selesai. Ibu Nobita mengizinkan Nobita pergi kemping sampai puas.

Perjalanan di Laut Samudera Pasifik

Malam sebelum keberangkatan, Kapal Layar Queen Elizabeth menemukan Kapal Hantu di tengah Perairan Samudera Atlantik. Paginya, Di Jepang, Disiarkan berita radio tentang kejadian itu. Ibu Nobita merasa ketakutan dengan Laut. Doraemon Dkk. mulai dicurigai. Saat Gian, Suneo, dan Shizuka datang, Doraemon memberikan sinar penyelaras kepadaa yang lainnya, dan langsung melompat ke laut. Mereka langsung ke arah Gunung laut. setelah semua mendarat dengan selamat. mereka langsung mendirikan tenda.
Doraemon pun menaburkan Bibit ikan dan tanaman laut agar suasana tidak sepi. Setelah diberi peringatan soal itu, mereka masuk keruang tengah untuk menikmati Makan siang. setelah itu, mereka langsung jalan-jalan ke daerah Samudera Pasifik. Kemudian, Di tengah perjalanan, mereka menemukan ikan aneh yang berdirinya berbentuk segitiga. Doraemon menayakan informasi tentang ikan itu. Ikan itu namanya ikan segitiga. Doraemon Dkk. mengikuti Ikan itu sampai termakan Ikan Lentera. Saat mereka melihat spesies ikan yang berbeda-beda, tiba-tiba, beberapa ikan melarikan diri. dan tanah bergoyang. Doraemon menyuruh yang lain untuk melarikan diri. Saat mereka hampir melewati kepulan debu, tiba-tiba, beberapa tentakel hampir menyambit mobil mereka. Nobita melihat tentakel itu.
Mereka akhirnya bebas dari kepulan debu. Mereka kembali ke gunung tempat kemping mereka. Mereka melintasi tumbuhan laut & Ikan. Doraemon mengajak yang lain makan Barberque. Doraemon mempersiapkan Barberquenya dan menyalakan Lampu Sinar Gelap. Doraemon memasang api unggun khusus di dalam air. Mereka riang gembira memakan Barberquenya. Suneo ingin menceritakan kisah yang seram ketika Gian ingin menyanyi. Dia bercerita tentang Segitiga Bermuda. Begitu Doraemon tahu Pulau Bermuda itu, Suneo mengusulkan untuk pergi kesana. Doraemon menolaknya dan berkata "Aku mengantar kalian sampai disini karena aku mempercayai kalian". Akhirnya, mereka tidur. Tak terkecuali Gian dan Suneo. Mereka terus berpikir tentang Segitiga Bermuda itu.

Kaburnya Gian dan Suneo

Keesokan paginya, Shizuka tampak terbangun dengan ceria. dia memberi makan ikan-ikan disekitarnya. Tiba-tiba, dari dalam tenda, terdengar suara teriakan. Rupanya, Doraemon yang berteriak. Pasalnya, saat itu, Gian & Suneo tidak ada di tenda itu. Nobita menyarankan kepada Doraemon agar mereka dibiarkan saja. Namun Doraemon memiliki alasan lain. Alasannya, karena sinar penyelaras fungsinya hanya tinggal 1 jam lagi. Doraemon panik sambil berkata, "Kalau sudah berjalan selama 3 jam, tidak ada cara lain lagi untuk mengejar mobil Buggy!". Di perbatasan Samudera Pasifik dan Atlantik, Gian, Suneo, dan Buggy terlihat sudah jauh. Tiba-tiba, suasana disekitar Gian dan Suneo menjadi gelap. Gian merasa sesak napas. Buggy mengetahui penyebabnya. Fungsi Sinar Penyelaras mereka hampir hilang. Gian dan Suneo bertanya bagaimana jika fungsinya habis. Buggy menjawab, "Setahuku, Suasananya menjadi gelap, sesak napas, dan badan bisa hancur karena tekanan kedalaman air". Buggy diminta kembali lagi, namun jawabannya percuma saja. Di belakang, sedang mengejar Doraemon, Nobita, dan Shizuka. Mereka khawatir akan keselamatan Gian dan Suneo. Bagaikan seperti balapan, mereka terus mengejar satu sama lain. Karena terlalu lama, Akhirnya, mereka kehabisan napas dan terjatuh dari Buggy. Doraemon merasa bersalah karena mengajak ke laut. Dia telah bersedia untuk mati. Namun dicegah oleh Nobita dan Shizuka. Beberapa saat kemudian, mereka mendengar suara ledakan. segera mereka menuju ke lokasi ledakan. mereka melihat beberapa tembok batu hancur. mereka menemukan Buggy. Doraemon dengan kesal menanyakan keberadaan Gian dan Suneo. Nobita menemukan mereka. Mereka menangis melihat Gian dan Suneo sudah meninggal. tanpa sadar, Nobita berkata, "Lagu Gian yang sumbang nadanya itu, takkan bisa kita dengar lagi". Doraemon pun berkata, "Ya, Nyanyian yang payah dan parah itu". Gian naik darah dan sebelum sempat memukul Nobita dan Doraemon, Shizuka berteriak "Kalian masih hidup?!". Mereka riang gembira begitu tahu mereka belum mati. Gian langsung menyalahkan Buggy. Buggy pun menyalahkan Gian. Gian dan Suneo memukul Buggy. Buggy naik pitam dan berteriak, "Brr, memangnya yang paling khawatir kepada kalian itu siapa!". Segera saja Buggy ingin menghantam Gian dan Suneo. Akhirnya, Buggy pun dibalikkan dan dia marah-marah sendiri. Ketika Doraemon mempunyai rencana menghancurkan Buggy, Shizuka menahannya dan berkata kepada Gian dan Suneo, "Mesin itu tidak mempunyai niat jahat. Tapi kalian yang telah memerintahkannya untuk pergi bukan?". Doraemon menasehati mereka dan mereka pulang ke tenda kembali.

Kapal Harta Karun dan Ikan Tempur

Di Jepang, Ibu Nobita, Suneo dan Gian sedang berbicara. Ibu Suneo dan Gian berterima kasih kepada Ibu Nobita yang mengajak kemping anak-anaknya. Ibu Suneo berkata, "Aku merasa lebih aman kalau bersama Doraemon". Mereka pamit kepada Ibu Nobita. Di rumah, Ibu Nobita khawatir dengan keberadaan anak orang dan dirinya. Setelah mendengar berita tentang meletusnya gunung berapi laut, dia menelepon Ayah Nobita (Nobisuke Nobi). Ayah Nobita tidak peduli sambil berkata, "Pantai dengan gunung berapi laut itu tidak ada hubungannya". Kembali ke Laut, Doraemon Dkk. menuruni Palung Mariana. Setelah mereka sampai di bawah palung, mereka mengambil foto kenang-kenangan, Gian dan Suneo pun menuliskan nama mereka di dinding palung. Sementara itu. Shizuka dan Nobita ingin membawa pulang tanah di palung itu. Gian dan Suneo pergi dan mereka menemukan kapal yang tidak lain Kapal Harta Karun. mereka memasuki Kapal itu. Tapi Nobita takut untuk kedalam. karena semua masuk kedalam, Nobita pun memasuki kapal itu. mereka melihat kapalnya penuh karang dan lumut. Gian dan Suneo menemukan pintu masuk. Mereka masuk kedalam pintu itu. Doraemon, Shizuka dan Nobita menemukan gudang kapal. mereka masuk kedalam gudang itu tetapi Nobita tidak. Doraemon dan Shizuka menemukan sepotong kecil emas. Tiba-tiba, terdengar suara "Ker...Ker...Ker..." dari arah ruang lain. Rupanya, Gian dan Suneo menemukan kerangka kapten kapal itu. Dengan Konyaku Penerjemah, Doraemon membaca catatan kapten kapal itu. Di luar kapal. Nobita menggerutu sambil berteriak namun yang ada, sesuatu mendekati kapal itu dan Nobita tentunya. Ternyata, yang datang adalah ikan tempur. Nobita dikejar terus oleh ikan tempur itu. Di kapal, Doraemon Dkk. selain Nobita tetap mencari Emas itu. tetapi mereka sama sekali tidak menemukan tanda bekas pemindahan benda. Doraemon berpikir kemungkinan emasnya sudah dipindahkan. Mereka pun kembali keluar kapal. Saat di luar kapal, mereka tidak menemukan Nobita tetapi hanya tiang yang sudah roboh. Akhirnya, mereka berhasil menemukan Nobita yang ternyata muncul dalam lumpur. Doraemon kesal. Namun Nobita justru lebih kesal lagi. Pasalnya, seluruh cerita yang diceritakan benar oleh Nobita selalu tidak dipercaya oleh Doraemon Dkk. Mereka kembali ke permukaan atas.

Manusia Dasar Laut

Di atas laut pada sore hari, Nobita Dkk. memandangi Matahari senja. mereka sedang menunggu makan malam mereka. Doraemon datang dari bawah laut sambil membawa makan malam. mereka bercanda dan membicarakan hal yang tak mungkin terjadi. Buggy secara tiba-tiba menggerutu. Setelah makan, mereka mulai tidur. Di kamar tidur Shizuka, ada yang mengetuk pintu kamarnya. Ternyata itu Buggy. Dia memanggilnya untuk memberitahu siapa yang telah menolong Gian dan Suneo. Setelah dilihat Videonya, ternyata yang menyelamatkan mereka adalah Manusia Dasar Laut. Doraemon Dkk. yang mencari Shizuka dan Buggy, melihat video simpanan Buggy secara tidak sengaja. Begitu melihat bayangan ikan yang sama seperti saat menyerang Nobita, Nobita langsung berteriak, "Lihat! Itu ikan monster yang kulihat!". Setelah selesai menoton, Nobita menunjuk ke arah bagian gelap. Setelah itu, terlihat sosok 2 mata mengarah ke Nobita. Terlihat juga tentakel yang mendekati Doraemon Dkk. dan semakin banyak. Tanpa banyak tanya, Seekor cumi-cumi raksasa muncul namun Nobita malah bangga lagi. mereka kabur menuju tenda dalam satu ruangan. Cumi-cumi itu mendekati tenda mereka dan membelitnya bahkan memukulnya. dibuatnya berdiri dan dindingnya dibenturkan dengan batu besar. Nobita tertangkap dan sebelum yang lainnya menolongnya, mereka ikut tertangkap. Tiba-tiba, Sebuah sinar entah darimana telah membuat cumi-cumi itu pingsan. Rupanya, Manusia dasar laut telah menolong mereka. Doraemon yang belum sempat mengucapkan Terima Kasih, salah satu dari mereka menghunuskan pedangnya dan mengeluarkan cahaya sehingga Doraemon Dkk. pingsan. Setelah itu, mereka bermimpi tentang pengetahuan. Nobita terbangun begitu sempat mendengar kata 'Manusia Dasar Laut'. Doraemon dan Shizuka pun memiliki mimpi yang sama seperti Nobita. Dari pintu,
Prajurit Uni Muu bernama Erumenyambut pagi mereka. Begitu mendengar Gian dan Suneo dikurung di Ruang Dasar, Mereka yang selain Gian dan Suneo meminta Eru untuk membebaskannya. mereka lalu diajak ke ruang dasar. Karena pukulan pintu dari tempat dikurungnya Gian dan Suneo, Eru bertanya, "Apa ini yang dinamakan orang baik?". Tiba-tiba, ada panggilan dari prajurit lain yang meminta Doraemon Dkk. untuk menemui Perdana Menteri Uni Muu. Mereka telah diangkat menjadi Warga Uni Muu. Doraemon Dkk. keberatan dan mereka ingin dipulangkan. Namun Perdana Menteri menjawab, "Itu tidak bisa! Kalian tidak bisa keluar dari negeri ini". Dan mereka diantarkan ke rumah mereka. Mereka dijaga ketat oleh penjaga. Namun dengan mudah dengan 'Lingkaran penembus' mereka kabur. Mereka juga membebaskan Gian dan Suneo. dan mulai meninggalkan Uni Muu. Saat Eru datang kerumah Doraemon Dkk., Eru mengetahui bahwa mereka telah lolos. Mereka mulai mengejar Doraemon Dkk. Merasa sedang mengejar, Doraemon mengeluarkan Topi Bunglon dan mulai bersembunyi di dalam tanah. Sesaat setelah itu, Doraemon sampai di tembok palung laut. mereka hanya bisa adu lama-lamaan. Shizuka melihat bintik aneh yang semakin lama semakin besar. Rupanya, itu Ikan Tempur. Ikan itu menyerang pesawat radio Eru hingga terjatuh. Karena merasa nyawa Eru dan Prajurit yang satunya lagi terancam, Doraemon Dkk. menolongnya dengan mengecilkan ukuran Ikan Tempur. itu. Segera saja, beberapa pesawat mendatangi lokasi kejadian dan menangkap kembali Doraemon Dkk.

Kembalinya Istana Setan

Di persidangan tentang hukuman mati Doraemon Dkk., Eru memutuskan kepada pengadilan agar Doraemon Dkk. dilepaskan saja. Orang-orang yang ada di persidangan itu pada keberatan semua. Sampai akhir pengadilan, Diputuskan hukuman mati kepada Doraemon Dkk. Tiba-tiba, dari arah luar, terdengar suara benturan keras tanah. Prajurit memasuki ruang sidang dan melaporkan bahwa pesawat patroli 303 telah kembali. Prajuri patroli mengatakan bahwa Istana Setan telah bereaksi kembali akibat gempa dahsyat dan menimbulkan gunung berapi baru. Akhirnya Perdana Menteri berkata, "Kalau begitu..., DUNIA AKAN HANCUR!". Mereka berdoa kepada Dewa Nabara bahwa dunia akan sirna (Hancur). Perdana Menteri hanya memiliki satu cara, Yaitu berdoa kepada tuhan. Di belakang, sosok seseorang berkata "Masih ada satu cara lagi". ternyata, itu Eru. Dia tahu cara satu lagi asalkan Perdana Menteri mau membebaskan Doraemon Dkk, dan membantu Eru. Akhirnya, Doraemon Dkk. dibebaskan dan diberikan misi bersama Eru. Mereka terus berjalan sampai perbatasan Samudera Pasifik dan Atlantik. Mereka bersembunyi di Batu Besar. Mereka beristirahat dan Eru menceritakan tentang Atlantis. dan Peluru Kendali Setan bahkan Sistem Otomatis Pembalas Dendam.

Penyerangan Menuju Istana Setan

Pagi-pagi sekali, sepasukan Ikan Tempur sedang berjaga ketat wilayah teritorial Segitiga Bermuda. setelah mereka pergi, mereka mendekati Segitiga Bermuda. Mereka mencoba menguji seberapa kuatnya protektor itu. setelah dicoba, beberapa Ikan Tempur mendatangi lokasi suara. Doraemon Dkk. menggunakan Topi Bunglonnya untuk melintasi Protektor lewat bawah tanah dan mereka berhasil. mereka melanjutkan jalan dengan tetap berjalan kaki. 6 Jam kemudian, Doraemon Dkk. merasa kelelahan. Sementara Eru tetap menyemangati mereka. Tiba-tiba, tanah bergoyang dan mereka melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Buggy. Mereka melihat ekor pesawat dan Kapal bahkan Kapal Bensin. Buggy melihat sesuatu dan mundur kebelakang. Dia melihat Pasukan Besi mendatangi Kuburan pesawat dan kapal. Cepat-cepat mereka memasuki Topi Bunglon. salah satu Prajurit besi mendengar suara dari bawah tanah. Dia mendengar suara omongan sesuatu. Akhirnya, mereka ketahuan akibat suara bersin Gian. Cepat-cepat Doraemon mengeluarkan 'Tikus Tanah Jet'. Mereka menembak 'Tikus Tanah Jet' dengan membabi buta lalu pergi begitu saja. Mereka ingin mengikuti Pasukan besi itu. Namun akibat Buggy mengamuk, mereka akhirnya menggunakan baling-baling bambu. Akhirnya baterai Baling-baling Bambunya melemah. Mereka kecewa tidak bisa menemukan keberadaan Istana Setan. Shizuka memberi ide. Idenya adalah salah satu dari mereka tertangkap dengan sengaja dan yang lainnya mengejarnya. Shizuka bersedia menjadi Sukarelawan caranya sendiri. Alhasil, dengan 'Boneka Musik Pemberi Semangat', Shizuka tertangkap karena suaranya yang bising. sementara Doraemon Dkk. mengejar Pasukan Besi, mereka mempersiapkan senjata untuk berperang.


Gagalnya Penyerangan Dunia

Mereka mempersiapkan diri untuk melawan para Pasukan Besi itu secara kompak. Di ruang Poseidon, Shizuka tampak ditahan oleh Poseidon Dewa Pembalas Dendam.
Dia akan dijadikan korban karena telah menyusup ke wilayah Segitiga Bermuda. Shizuka membantah dan berkata bahwa yang seharusnya diledakkan adalah Poseidon. Dia pun tertawa dan melihat kondisi 5 temannya itu. dan mereka semua tertangkap kecuali Doraemon jatuh ke bawah. Sebentar saja, Gunung berapi akan meletus. Shizuka akan dijadikan korban. Namun ditahan oleh Doraemon yang sudah mulai pingsan. Shizuka menangis, dan arah tetes air matanya mengarah pada Kantung Ajaib Doraemon. Terdengar suara asing. Ternyata itu suara Buggy. Dia keluar dari kantong Doraemon dan menyerang Poseidon. Dia sempat ditembak oleh 2 Pasukan besi yang menjaganya Dan masuk ke mulut Poseidon dan meledak. Doraemon terbangun dan memuji sambil melepaskan Shizuka. Begitu dengar Buggynya yang melakukannya, Doraemon tetap tidak peduli dan mencari Nobita, Gian, Suneo dan Eru. Akhirnya Istana Setan dan Gunungnya meledak. Mereka kembali ke Uni Muu untuk memberikan kabar gembira ini dan Doraemon Dkk. terlepas dari hukuman mati. Shizuka memandangi Sekrup Buggy. Eru mengantar Doraemon Dkk. dan bersalaman sebagai bentuk perdamaian Doraemon Dkk. dan Manusia Dasar Laut untuk selamanya




https://id.wikipedia.org/wiki/Doraemon:_Petualangan_Nobita_di_Dasar_Laut

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar